SUMPAH PEMUDA atau sebaiknya pemuda disumpah?

28 Oktober 2011, tepat 83 tahun sumpah pemuda.  sebuah hari yang akan menjadi sebuah sejarah takterlupakan bagi kami, pemuda pemudi Indonesia, TERLEBIH pemuda dulu sebagai saksi sejarah.  hari dimana sebuah kekuatan besar muncul di tengah ruang sempit.  sumpah pemuda adalah sebuah kekuatan besar yang menyeruak, merobek dinding bengis nan sempit.  mungkin, bangsa manapun termasuk Indonesia takkan bisa lagi mendapat hal yang sama seperti ini, seperti Sumpah Pemuda.  bagaimana tidak?rasa senasib seperjuangan ketika dijajah, menimbulkan sebuah komitmen besar yang mengangkat derajat persatuan serta perjuangan dalam meraih kemerdekaan.  walaupun, ternyata sumpah pemuda adalah sebuah gunung perjuangan dari gunung-gunung perjuangan lainnya.  tentusaja, sumpah pemuda memiliki andil besar dalam menggalang pergerakan nasional dan akhirnya meraih kemerdekaan dengan cara yang cerdas, bukan dengan meminta-minta atau mendapat hadiah dari penjajah...

tak jauh berbeda dari perjuangan pemuda dalam sumpah mereka yang sampai sekarang, menjadi ciri bangsa Indonesia, dan tak sedikit menjadi kebanggaan, semoga.  mari kita lihat anarkisme pemuda tahun 1998 yang membawa perubahan besar negara Indonesia..
Tahun 1998, merupakan bukti kedua semangat pemuda dalam menggeluti dunia mudanya yang ketika itu mereka merasa ikut bertanggung jawab dalam memulihkan keadaan negara yang sedang kacau.  berbagai aksi demonstrasi dilakukan oleh pemuda yang kebanyakan adalah mahasiswa.  mereka rela mengorbankan waktu, uang, tenaga mereka untuk menyuarakan apa yang rakyat dan mereka inginkan.  bahkan, mereka rela melawan saudara sendiri, kalangan petugas keamanan, polisi, satuan lain.  caci maki, kekerasan, dan segala kekerasan yang mereka hadapi tak membuat mereka patah arang dan mengurunkan niat mulia mereka.  lebih sadis, banyak dari mereka yang meninggal.  sungguh besar perjuangan mahasiswa waktu itu.  bila kita perhatikan, peristiwa ini mirip perjuangan pemuda ketika menyuarakan sumpah pemuda, cuma beda setting.  akhirnya semua itu dilakukan demi rakyat, terlebih negara Indonesia tercinta.

saat ini, tahun 2011,  Indonesia menunggu dobrakan pemuda masa kini.  bukan masalah kita mau menunggu 2018, agar revolusi selalu pada tahun yang ada delapannya ( mungkin ada yang berpikir seperti itu).  tentu saja bukan.  negara ini butuh generasi selanjutnya.  bukan kita tidak percaya pada angkatan era ini dalam kancah kepemimpinan maupun segala lini.  melainkan titik awal kita belajar menghadapi berbagai persoalan hidup.  dimulai dari diri kita sendiri, disiplin pribadi, memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan banyak hal lain yang intinya adalah pemanfaaatan waktu untuk kegiatan yang investasinya tinggi bagi masa depan kita dan negara kita, Indonesia.  HIDUP PERJUANGAN!

Komentar